Henti nafas saat tidur (Sleep apnea) adalah gangguan tidur yang umum. jika Anda mempunyai masalah henti nafas saat tidur, berarti saluran napas akan menutup sebagian atau seluruh nya pada saat sedang tidur. Otot saluran napas bagian atas akan relax ketika tertidur. Jika tidur telentang, pengaruh gravitasi dapat menyebabkan lidah untuk cenderung jatuh kebelakang. Penyempitan jalan napas ini dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke paru-paru. Penyempitan saluran napas menyebabkan mendengkur dengan membuat jaringan di belakang tenggorokan bergetar. Henti nafas terjadi ketika jalan napas benar-benar tertutup, sehingga napas akan berhenti sementara. Pada orang gemuk biasanya hal ini sering terjadi.

Jalan napas dapat menutup berulang kali pada saat tidur malam hari. Udara tidak bisa masuk sampai ke paru-paru, sehingga akan terjadi kekurangan oksigen. Anda akan bangun, untuk dapat mulai bernapas lagi. Sering terbangun di malam hari dapat menyebabkan rasa kantuk di siang hari. Kekurangan oksigen dan sering terbangun malam hari mempunyai dampak yang kurang baik untuk kesehatan. Henti nafas saat tidur (sleep apnea) bisa terjadi pada anak, biasanya disebabkan oleh pembesaran kelenjar adenoid dan tosil (amandel).

Tidur mendengkur sering dianggap biasa, bahkan kebanyakan orang memaklumi dengkuran berkaitan dengan aktivitas yang telah dilakukan oleh penderita di siang hari. Namun kita perlu berhati-hati dengan tidur mendengkur ini. Mendengkur pada saat tidur tidak hanya menandakan menurunnya kualitas tidur tetapi juga akan menimbulkan risiko berbagai penyakit.

Tanda dan gejala henti nafas saat tidur (Sleep Apnea)

  • Mendengkur keras
  • Tersedak atau terengah-engah saat anda tidur
  • Sakit kepala pada waktu pagi
  • Rasa kantuk di siang hari atau kelelahan
  • Sulit berkonsentrasi

 

Anda mempunyai risiko henti nafas saat tidur jika :

  • Kelebihan berat badan
  • Tekanan darah tinggi
  • Laki-laki dengan lingkar leher 43,1 cm atau lebih
  • Wanita dengan lingkar leher 40,6 cm atau lebih
  • Laki-laki lebih dari 40 th
  • Wanita lebih dari 50 th

 

Tidak semua orang dengan sleep apnea (henti nafas saat tidur) mempunyai faktor risiko tersebut diatas. Anak-anak dapat terjadi henti nafas saat tidur sebagai akibat dari pembesaran tonsil atau penyempitan jalan nafas atas.

 

Risiko henti nafas pada saat tidur ( Sleep apnea ):

  • Tekanan darah tinggi
  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Diabetes
  • Depres

 

Bagaimana sleep apnea di diagnose?

Dokter dapat merujuk ke sleep laboratory untuk dilakukan pemeriksaan evaluasi tidur. Pernapasan dan kadar oxygen dalam darah diukur selama pemeriksaan. Evaluasi tidur dapat dilakukan sleep laboratory di rumah sakit Bethesda. Hasil pemeriksaan dapat di pakai oleh dokter untuk membuat diagnose.

 

Pengobatan sleep apnea

Positive Airway Pressure (PAP) Therapy dapat mencegah dan mengurangi munculnya henti nafas saat tidur dari derajat ringan sampai berat. Dengan bantuan PAP akan menjaga jalan napas terbuka pada malam hari. Perangkat ini memberikan aliran udara melalui masker yang di pakai pada saat tidur. Aliran udara mencegah saluran napas dari penutupan, sehingga tidak terjadi berhenti bernapas dan bangun pada saat tidur di malam hari